Kamis, 09 Juni 2011

Pengembangan Aplikasi Web


=> Aplikasi Sederhana


Untuk aplikasi sederhana kita akan langsung mempraktekan untuk membuat sebuah aplikasi buku tamu(guestbook), langkah-langkahnya sebagai berikut;

1. Buatlah database “guesbook”

CREATE TABLE `guestbook` (
`id` int(4) NOT NULL auto_increment,
`name` varchar(65) NOT NULL default ”,
`email` varchar(65) NOT NULL default ”,
`comment` longtext NOT NULL,
`datetime` varchar(65) NOT NULL default ”,
PRIMARY KEY (`id`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=1 ;
2. Buat file guestbook.php

<table width=”400″ border=”0″ align=”center” cellpadding=”3″ cellspacing=”0″>
<tr>
<td><strong>Test Sign Guestbook </strong></td>
</tr>
</table>
<table width=”400″ border=”0″ align=”center” cellpadding=”0″ cellspacing=”1″ bgcolor=”#CCCCCC”>
<tr>
<form id=”form1″ name=”form1″ method=”post” action=”addguestbook.php”>
<td>
<table width=”400″ border=”0″ cellpadding=”3″ cellspacing=”1″ bgcolor=”#FFFFFF”>
<tr>
<td width=”117″>Name</td>
<td width=”14″>:</td>
<td width=”357″><input name=”name” type=”text” id=”name” size=”40″ /></td>
</tr>
<tr>
<td>Email</td>
<td>:</td>
<td><input name=”email” type=”text” id=”email” size=”40″ /></td>
</tr>
<tr>
<td valign=”top”>Comment</td>
<td valign=”top”>:</td>
<td><textarea name=”comment” cols=”40″ rows=”3″ id=”comment”></textarea></td>
</tr>
<tr>
<td>&nbsp;</td>
<td>&nbsp;</td>
<td><input type=”submit” name=”Submit” value=”Submit” /> <input type=”reset” name=”Submit2″ value=”Reset” /></td>
</tr>
</table>
</td>
</form>
</tr>
</table>
<table width=”400″ border=”0″ align=”center” cellpadding=”3″ cellspacing=”0″>
<tr>
<td><strong><a href=”viewguestbook.php”>View Guestbook</a> </strong></td>
</tr>
</table>
3. Buatlah file addguestbook.php

<?php
$host=”localhost”; // Host name
$username=””; // Mysql username
$password=””; // Mysql password
$db_name=”test”; // Database name
$tbl_name=”guestbook”; // Table name
// Connect to server and select database.
mysql_connect(”$host”, “$username”, “$password”or die(”cannot connect server “;
mysql_select_db(”$db_name”or die(”cannot select DB”;
$datetime=date(”y-m-d h:i:s”; //date time
$sql=”INSERT INTO $tbl_name(name, email, comment, datetime)VALUES(’$name’, ‘$email’, ‘$comment’, ‘$datetime’”;
$result=mysql_query($sql);
//check if query successful
if($result){
echo “Successful”;
echo “<BR>”;
echo “<a href=’viewguestbook.php’>View guestbook</a>”; // link to view guestbook page
}
else {
echo “ERROR”;
}
mysql_close();
?>
4. Buat file viewguestbook.php
<table width=”400″ border=”0″ align=”center” cellpadding=”3″ cellspacing=”0″>
<tr>
<td><strong>View Guestbook | <a href=”guestbook.php”>Sign Guestbook</a> </strong></td>
</tr>
</table>
<br>
<?php
$host=”localhost”; // Host name
$username=””; // Mysql username
$password=””; // Mysql password
$db_name=”test”; // Database name
$tbl_name=”guestbook”; // Table name
// Connect to server and select database.
mysql_connect(”$host”, “$username”, “$password”or die(”cannot connect server “;
mysql_select_db(”$db_name”or die(”cannot select DB”;
$sql=”SELECT * FROM $tbl_name”;
$result=mysql_query($sql);
while($rows=mysql_fetch_array($result)){
?>
<table width=”400″ border=”0″ align=”center” cellpadding=”0″ cellspacing=”1″ bgcolor=”#CCCCCC”>
<tr>
<td><table width=”400″ border=”0″ cellpadding=”3″ cellspacing=”1″ bgcolor=”#FFFFFF”>
<tr>
<td>ID</td>
<td>:</td>
<td><? echo $rows['id']; ?></td>
</tr>
<tr>
<td width=”117″>Name</td>
<td width=”14″>:</td>
<td width=”357″><? echo $rows['name']; ?></td>
</tr>
<tr>
<td>Email</td>
<td>:</td>
<td><? echo $rows['email']; ?></td>
</tr>
<tr>
<td valign=”top”>Comment</td>
<td valign=”top”>:</td>
<td><? echo $rows['comment']; ?></td>
</tr>
<tr>
<td valign=”top”>Date/Time </td>
<td valign=”top”>:</td>
<td><? echo $rows['datetime']; ?></td>
</tr>
</table></td>
</tr>
</table>
<BR>
<?
}
mysql_close(); //close database
?>

=> Session

Secara umum, session digunakan untuk menyimpan suatu informasi antar proses request, baik request dalam bentuk POST atau GET.
Dalam PHP session dapat dimulai dengan dua cara, yaitu secara otomatis dan menggunakan fungsi script session pada PHP. Untuk memulai session otomatis, file php.ini perlu di edit pada baris session.auto_start = 0 menjadi session.auto_start = 1 simpan perubahan tersebut dan restart web server.
Perintah – perintah dalam session
Berikut ini adalah perintah-perintah yang terdapat dalam session :
  1. Session_start(), berfungsi untuk memulai / mengaktifkan session.
  2. Session_register(), berfungsi untuk mendaftarkan suatu variable ke dalam session. Parameter dari fungsi ini adalah nama variable yang akan disimpan di session.
  3. Session_unregister(), berfungsi untuk menghapus suatu variable yang disimpan di session.
  4. Session_is_registered(), berfungsi untuk memeriksa apakah suatu variable ada / terdaftar dalam session.
  5. Session_unset(), berfungsi untuk menghapus semua variable yang terdaftar dalam session.
  6. Session_destroy(), berfungsi untuk menutup / menghapus session beserta file sessionnya.


 => Pembuatan Fungsi

Fungsi merupakan hal yang paling penting dalam membuat aplikasi web. Dengan membagi kode-kode yang ada kedalam fungsi-fungsi maka akan memudahkan kita apabila kita akan menggunakan kembali kode tersebut. Atau apabila kita ingin membuat website dengan fitur yang sama dengan website yang pernah kita buat maka kita cukup menggunakan fungsi-fungsi yang pernah kita buat.
Hal ini akan sangat menghemat waktu dan mempercepat proses pembuatan website. Karena itu semakin banyak fungsi yang sudah anda buat, maka jika anda disuruh membuat website lagi anda cukup mengambil fungsi-fungsi yang sudah ada.
Fungsi pada PHP sintaxnya adalah function namafungsi() dimana namafungsi merupakan nama fungsi tersebut dan bisa anda ganti sesuka hati. Sedangkan isi didalam kurung dapat diisi dengan variabel yang akan kita kirim kedalam fungsi tersebut. Saya akan mengajarkan penggunaan function namafungsi() yang paling sederhana.

Penggunaan function()

Misalkan anda ingin membuat kode penjumlahan seperti ini:
<?
$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";
?>
Jika anda perhatikan kode diatas, maka anda dapat melihat bahwa kita melakukan fungsi penjumlahan yang sama berulang-ulang. Nah hal tersebut meruapkan pemborosan karena kita perlu menuliskan kembali fungsi penjumlahan tersebut berulang-ulang. Bagaimana jika penjumlahannya panjang? tentu merepotkan, untuk itu kita dapat menjadikannya fungsi. Pada kode diatas jika kita buatkan fungsi maka jadinya seperti ini:
<?
function tambah() {
  $x=1+3;
  $y=$x+5;
  echo "$y<br>";
}
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
?>
Mudah kan, kode kita menjadi singkat. Jadi kita membuat fungsi dengan nama fungsinyatambah(). Nah didalam fungsi tambah() tersebut kita isikan fungsi penjumlahan kita. Kemudian jika kita ingin menjalankan fungsi penjumlahan tersebut maka kita cukup memanggil fungsi tambah() tersebut sebanyak yang kita mau.

Mengirim Variabel kedalam Fungsi

Kita dapat mengirimkan variabel kedalam fungsi tersebut. Sehingga nilai yang dihasilkan dalam fungsi dapat berbeda-beda karena kita dapat mengirimkan variabel yang berbeda-beda. Sekarang cobalah kode berikut ini:
<?
function tambah($x, $y) {
  $z=$x+$y;
  echo "Hasil $x tambah $y = $z<br>";
}
tambah(10, 5);
tambah(20, 30);
?>
Jika kita perhatikan pada kode diatas, fungsi function tambah($x, $y) memiliki 2 variabel yaitu $x dan $y. Dan ketika kita memanggil fungsi tersebut dengan tambah(10, 5);. Maka otomatis variabel $x akan terisi dengan nilai 10 dan variabel$ y akan terisi dengan nilai 5. Demikian pula ketika kita mengubah nilai variabelnya tambah(20, 30);. Dalam fungsi tidak terdapat batasan variabel kita bisa membuat variabel yang kita kirim sebanyak apapun.
Perlu diingat bahwa jumlah variabel pada fungsi harus sama ketika kita memanggil fungsinya dan itu urut dari kiri kekanan. Maka jika kita punya function tambah($x, $y) dan kita panggil dengantambah(10, 5, 7); akan menghasilkan error karena function tambah($x, $y) hanya memiliki 2 variabel sedangkan kita memanggilnya dengan 3 variabel.

 => PHP dan MySQL

PHP & MySQL merupakan pasangan ganda terkuat saat ini dalam dunia open source (baca tutorial PHP MySQL di prothelon.com). Apa sih sebenarnya kekuatan keduanya bila bergabung? Dan bagaimana jika tidak ada salah satunya?
Kalau kamu sudah mempelajari PHP, maka sebenarnya itu sudah cukup untuk membuat sebuah halaman web yang dinamis. Halaman web dinamis, artinya halaman web itu bisa menampilkan halaman yang berbeda tergantung input yang dilakukan oleh pengunjung atau kondisi lain yang kamu tentukan dalam program. Contohnya, kamu bisa menampilkan kata-kata sambutan yang berbeda tergantung waktunya. Saat siang, maka kamu bisa membuat program PHP kamu menampilkan kata selamat siang dan malam dengan selamat malam.
Namun, saat kamu memerlukan interaksi yang lebih canggih dari web site dinamis kamu, maka kamu akan memerlukan saudara dekat PHP yaitu MySQL.
Sebagai catatan saja, PHP MySQL sebenarnya bukan satu-satunya pasangan yang bisa kita buat saat melakukan programming menggunakan PHP. PHP sendiri, mendukung berbagai macam database lain seperti Oracle, PostgreSQL dan sebagainya. Namun demikian, dalam prakteknya, pasangan PHP MySQL adalah pasangan bahasa pemrograman web dan database yang paling sering digunakan. Kemungkianan besar karena keduanya sama-sama bersifat open source, sehingga dapat digunakan secara gratis.
Nah, dengan adanya tambahan MySQL, maka PHP seperti macan tumbuh sayap alias makin canggih. Jika sebelumnya kamu hanya bisa membuat halaman web dinamis sederhana, maka dengan gabungan PHP MySQL, kamu bisa membuat halaman web yang jauh lebih canggih.
Ilustrasisederhana untuk menggambarkan kekuatan PHP MySQL adalah sebagai berikut:
1. Membuat koneksi
<?php
$hostmysql = “localhost”;
$username = “mysqlusername”;
$password = “mysqlpassword”;
$database = “namadatabase”;

$conn = mysql_connect(“$hostmysql”,”$username”,”$password”);
if (!$conn) die (“Koneksi gagal”);
mysql_select_db($database,$conn) or die (“Database tidak ditemukan”); >

Penjelasan Script:
a. mysql_connect
digunakan untuk membuat koneksi dari PHP ke server MySQL. Data mengenai hostname, mysql username, dan password yang digunakan telah diwakilkan oleh variabel $hostmysql, $username, $password. Penulisannya akan sama dengan:
mysql_connect(“localhost”,”username”,”password”);
b. mysql_select_db
untuk memilih database yang akan digunakan.
c. if (!$conn) die (“Koneksi gagal”);
jika koneksi gagal dibuat (!$conn), maka akan muncul pesan kesalahan
Setiap operasi PHP yang berhubungan dengan MySQL, akan membutuhkan sintaks diatas. agar lebih mudah, lebih baik disimpan terlebih dahulu dengan nama konfig.php. Jika sintaks tersebut dibutuhkan lagi, maka kita melakukan include terhadap file konfig.php tersebut.
2. Membuat tabel pada MySQL
<?php
include (“konfig.php”);
mysql_query(“CREATE TABLE user (
namadpnVARCHAR(20),
namablkg VARCHAR(20),
negara VARCHAR(20))”); ?>

Penjelasan script:
1. include (“konfig.php”);
perintah include digunakan untuk mengikut sertakan sebuah file (pada contoh diatas adalah file konfig.php).
2. mysql_query
format umum dari perintah ini adalah mysql_query(string dari query).
mysql_query akan sering dijumpai pada artikel kali ini.
3. Memasukkan data pada tabel
<?php
include (“konfig.php”);
$insert = “INSERT INTO users (namadpn,namablkg,negara)
VALUES (‘Saya’,’Sendiri’,’Indonesia’)”;
mysql_query($insert) or die (“tidak dapat memasukkan data ke tabel”);?>

4 . Menampilkan data dari tabel
<?php
include (“konfig.php”);
$query = “SELECT * FROM user”;
$result = mysql_query($query);
$numrows = mysql_num_rows($result);
while($row = mysql_fetch_array($result)){
echo “Jumlah data: $numrows <br>”;
echo “Nama Depan: $row[namadpn] <br>”;
echo “Nama Belakang: $row[namablkg] <br>”;
echo “Negara: $row[negara]“;
} ?>

Penjelasan script:
1. mysql_num_rows
digunakan untuk menghitung jumlah baris yang didapat dari hasil eksekusi query (mysql_query).
2. while ( ) {
}
digunakan untuk melakukan perulangan selama data yang yang diinginkan masih ada. (dalam contoh diatas: akan menampilkan semua isi dari table).
3. mysql_fetch_array
menampilkan data dari tabel dalam bentuk array
Untuk penggunaan lainnya (hapus, update, dsb) yang berubah hanya string query-nya saja.


 => Form HTML

Form adalah cara untuk mendapatkan umpan balik dari pengunjung ke situs web yang diawali dan diakhir dengan tag <FORM> dan </FORM>. Field-field yang berada diantaranya, digunakan untuk menentukan ukuran dan jenis dari masing- masing input field. Walaupun dapat dimiliki banyak form dalam satu halaman, tetapi anda tidak dapat melakukan form dalam form.
  • Tag <FORM>
    Atribut dari elemen form akan dijelaskan pada bagian berikut.
  • ACTION
    URL yang menentukan resource yang akan dilakukan oleh action pada form data, dan memberi respon pada user.
  • METHOD
    Ini dapat berupa default GET atau POST. Menggunakan GET, query ditambahkan ke URL; menggunakan POST, data dikirim melalui suatu transaksi post pada melalui HTTP. Untuk data yang membutuhkan keamanan anda diajurkan untuk menggunakan metode POST.
Contoh :
Berlangganan New letter, masukkan alamat E-mail anda<br>
<Input Type=Text Width=25 Name=Email>
<Input Type=Submit Value=Kirim Name=Submit>
</Form>
Hasil :
Berlangganan New letter, masukkan alamat E-mail anda
Elemen-elemen dalam suatu form
Bagian berikut menerangkan berbagai elemen yang dapat ditempatkan dalam suatu
form.
  • INPUT
    Elemen INPUT menentukan informasi dari user interface. Berikut ini adalah atribut untuk INPUT tag.
  • CHECKED
    Untuk checkboxes dan radio button, atribut ini dapat di set ke TRUE (checked) atau FALSE (unchecked).
  • MAXLENGTH
    MAXLENGTH menentukan jumlah maximum karakter yang mana dapat dimasukkan dalam suatu textbox.
  • NAME
    Menentukan nama dari form control. Hal ini digunakan untuk menentukan eleme data pada form ke resource yang memproses elemen ini.
..
  • SIZE
    Menentukan ukuran dari form control. Ini dapat berupa nilai tunggal yang menentukan lebar kontrol dalam karakter, atau dalam width/height pair.
  • SRC
    Ini menentukan image yang akan ditampilkan dengan kontrol.
    • TYPE
      Ini akan menentukan jenis control yang akan digunakan. Berikut ini daftar dari kontrol yang ada :
  • CHECKBOX
     Checkbox adalah kontrol sederhana TRUE/ FALSE, yang mana kalau di check adalah TRUE, dan kosong menyatakan FALSE.
  • HIDDEN
    Kontrol ini tidak ditampilkan oleh viewer dari halaman. Kontrol ini dapat digunakan untuk mengirim status informasi kembali ke program form-processing.
  • IMAGE
    form data dikirim dan nilainya dilewatkan oleh image dalam x,y kordinat pixel.
  • PASSWORD
     Fungsi ini seperti textbox, tetapi tulisan ditampilkan dengan asteriks sebagai penggantinya.
  • RADIO
     Fungsi ini menyerupai checkbox control, tetapi hanya satu option button dari group yang dapat dipilih setiap saat. Pilih Ya atau Tidak
  • RESET
     form data dikembalikan ke keadaan awal sesuai dengan nilai initial masing-masing.
  • SUBMIT
     Klik pada tombol akan mengirim form data ke FORM ACTION URL.
  • TEXT
     Kontrol ini digunakan untuk menggumpulkan satu baris tunggal dari tulisan. Atribut SIZE dan MAXLENGTH dapat ditentukan untuk membatasi pengetikkan.

 => PBO dalam PHP



PHP pada awalnya hanyalah kumpulan script sederhana. Dalam
perkembangannya, selanjutnya ditambahkan berbagai fitur pemrograman
berorientasi objek. Hal ini dimulai sejak PHP 4. Dengan lahirnya PHP 5, fitur-fitur
pemrograman berorientasi objek semakin mantap dan semakin cepat. Dengan
PHP 5, script yang menggunakan konsep object-oriented akan lebih cepat dan
lebih efisien.
Pemrograman berorientasi objek atau object-oriented programming (OOP)
merupakan suatu pendekatan pemrograman yang menggunakan object dan
class. Saat ini konsep OOP sudah semakin berkembang. Hampir setiap perguruan
tinggi di dunia mengajarkan konsep OOP ini pada mahasiswanya. Pemrograman
yang banyak dipakai dalam penerapan konsep OOP adalah Java dan C++.
OOP bukanlah sekedar cara penulisan sintaks program yang berbeda,
namun lebih dari itu, OOP merupakan cara pandang dalam menganalisa sistem
dan permasalahan pemrograman. Dalam OOP, setiap bagian dari program adalah
object. Sebuah object mewakili suatu bagian program yang akan diselesaikan.
Beberapa konsep OOP dasar, antara lain :
1. Encapsulation (Class dan Object)
2. Inheritance (Penurunan sifat), dan
3. Polymorphisme
PHP khususnya PHP 5 sudah mendukung beberapa konsep OOP. Akan tetapi
PHP 5 tidak mendukung konsep Multiple-inheritance dan polymorphisme.
Object dan Class
Bagian dasar dari sebuah program yang berorientasi objek adalah objects.
Secara mudah kita dapat memahami mengenai object ini. Sebagai contoh,
sebuah mobil adalah objek. Sebuah mobil mempunyai properties atau bagian-
bagian di dalamnya, seperti warna, mesin, roda, pintu dsb. Sebuah mobil juga
dapat melakukan sesuatu (ada sesuatu yang bisa dilakukan dengan mobil),
seperti mengisi bensin, menyalakan mesin, berjalan, mengerem dsb.
Biasanya object adalah sebuah kata benda. Orang adalah object. Demikian
juga mobil, pohon, bunga, komputer, TV, buku dsb. Namun, object tidak
selamanya sebuah objek fisik. Bisa saja sebuah benda abstrak, seperti account
bank, sebuah file di komputer, database, pesan email, acara TV, dsb.
Class merupakan penjelasan atau deskripsi dari object. Di dalam class,
terdapat penjelasan tentang suatu object termasuk properties yang dimilikinya
serta kelakuan atau method yang bisa dilakukan oleh object. Sebagai contoh,
class Orang. Class Orang tentu setidaknya memiliki beberapa bagian seperti
tangan, kaki, mata, telinga dsb. Class Orang juga setidaknya harus bisa jalan,
bisa loncat, bisa lari, bisa melihat, bisa bicara dsb.
Salah satu keuntungan program didefinisikan dengan konsep OOP adalah
adanya pengkapsulan (encapsulation) program dalam class dan object, dimana
programmer yang menggunakan class tidak perlu mengetahui isi dan jalannya
class secara detail, hanya perlu tahu bagaimana cara menggunakannya. Sama
halnya dengan sebuah mobil misalnya. Seorang pemilik mobil tentunya tidak
Achmad Solichin (achmatim@bl.ac.id)
Halaman 1
Diktat Kuliah Pemrograman Web 2 ver 1.0
perlu mengetahui bagian-bagian mobil secara menyeluruh. Dia tidak perlu
mengetahui bagaimana mesin mobil melakukan pembakaran dan bagaimana
mesin mobil bisa menggerakkan roda, dsb. Dia hanya perlu tahu bagaimana cara
menjalankan mobil, bagaimana menghentikan mobil, dan fungsi mobil lainnya.
Properties dan Method
Setiap class memiliki properties yang kadang disebut juga attributes.
Properties dari sebuah mobil misalnya warna, ukuran, harga dsb. Di dalam class,
properties dinyatakan dengan sebuah variabel. Misalnya $warna, $harga, dsb.
Method merupakan sesuatu yang bisa dilakukan oleh object. Method dalam
PHP sama artinya dengan sebuah fungsi. Method yang mungkin dipunyai dari
sebuah mobil misalnya, method untuk menghidupkan mobil, menjalankan mobil,
menghentikan mobil, dsb.
Penamaan properties dan method memiliki aturan yang sama dengan
penamaan sebuah variabel atau fungsi. Akan tetapi berdasarkan kesepakatan
(convention), penamaan properties dan method harus menggunakan camel Caps,
dimana tiap kata diawali dengan huruf besar kecuali kata pertama, setiap kata
digabung tanpa spasi atau under-score (_).
Mendefinisikan Class
Bentuk umum mendefinisikan sebuah class adalah sbb :
class namaClass
{
Deklarasikan dan definisikan properties di sini
Definisikan semua method di sini
}
Penamaan namaClass pada dasarnya sama dengan penamaan variabel.
Penamaan bebas, boleh apa saja, kecuali stdClass. PHP sudah menggunakan
nama stdClass sebagai nama class built-in. Isi tubuh class terletak di antara
tanda kurung kurawal buka ( { ) dan kurawal tutup ( } ). Di tubuh class terdapat
pendefinisian properties (variabel) dan method-method class.
Menambahkan Properties (Variabel)

 

=> Fungsi Standar PHP

Fungsi Standar Output
Fungsi Standar PHP yang sering digunakan untuk menampilkan isi dari variable atau text dari proses yang telah dilakukan yaitu menggunakan fungsi echo, print dan printf :
* echo
* print()
* printf()

Contoh :
  •  echo
  1. echo “ani”;
  2. echo 10% 3 ;
  • print()
  1. print (“____”);
  2. print ” “;
  • printf()
  1. printf (__,__,__);
  2. Printf (“%%b = ‘%b’|n”, $n);


=> Struktur Kontrol PHP


Secara mendasar struktur program dapat memiliki kombinasi struktur kontrol :
Urutan (Sequence) 
Pemilihan (Section) 
Pengulangan (Interaction
dan terbagi menjadi;
1. Percabangan
2. Perulangan

Struktur IF
merupakan struktur kontrol pemilihan yang digunakan untuk pemeriksaan. Apakah perintah-perintah didalam blok dikerjakan atau tidak. Perintah dalam blok if akan di kerjakan jika nilai dari ekspresi di dalam if bernilai benar (true).
Struktur ELSE
Digunakan untuk memberikan alternative urutan perintah apabila ada proses yang memberikan dua alternative benar atau salah. else merupakan bagian seurutan perintah yang harus dikerjakan apabila hasil evaluasi dari ekspresi pada if bernilai salah.
Struktur ELSE IF
Nilai suatu ekspresi bisa jadi bukan dua nilai benar atau salah, tetapi bisa banyak nilai. Struktur if…elseif menyederhanakan model struktur kontrol if…else.
Struktur BREAK
Merupakan perintah yang digunakan untuk keluar pada suatu blok. Jika tidak diberikan break pada case maka akan dianggap benar dan dieksekusi.
Struktur SWITCH
Merupakan bentuk struktur kontrol yang lebih sederhana dari pada if…else. Ataupun bentuk elseif. Kontrol switch digunakan untuk mengevaluasi suatu ekspresi dengan kemungkinan banyak nilai dan banyak perintah yang harus dieksekusi berdasarkan ekspresi dan nilainya.
Struktur WHILE
Bentuk perulangan . struktur kontrol ini merupakan seurutan perintah yang dieksekusi berulang-ulang. jumlah perulangan yang harus dilakukan, harus ditentukan oleh suatu nilai ekspresi.
Struktur DO WHILE
Membuat satu blok perintah didalamnya untuk diulang-ulang perintah eksekusi perintahnya. Perbedaan dengan do…while pemeriksaan ekspresi dilakukan pada bagian akhir dari blok perulangan. Perintah dalam blok akan dikerjakan selama kondsinya masih benar.
Struktur FOR
Merupakan struktur kontrol perulangan dengan jumlah perulangan dapat ditentukan beberapa kali. Harus dilakukan perulangan dengan menggunakan bilangan sebagai penghitung.
Struktur FOREACH
Merupakan struktur control khusus yang digunakan untuk melakukan pengulangan pada array. Dengan cara ini kita tidak perlu mengetahui berapa jumlah array untuk mengetahui berapa kali harus melakukan pengulangan.



=> Operator pada PHP



Operator Adalah sebuah simbol yang melakukan sesuatu terhadap sebuah nilai. Operator  digunakan untuk memanipulasi nilai dari suatu variabel. Variabel yang nilainya dimodifikasi oleh operator disebut operand. Contoh penggunaan operator misalnya 20 + 5, 20 dan 5 adalah yang disebut dengan operand. sedangkan Tanda “+” disebut operator. Supaya mudah untuk memahaminya dan lebih jelas lagi, operator diklasifikasikan sebagai berikut;
Jenis Operator :
1. Operator Aritmetika
2. Operator Assigment
3. Operator Bitwise
4. Operator Perbandingan
5. Operator Logika
6. Operator String
7. Operator Increment
1. Operator Aritmetika(Arithmetic Operator)
Arithmetic Operator adalah operator yang digunakan untuk melakukan perhitungan matematika. contoh :
$a = 5 + 3; Operator “+” berfungsi untuk menambahkan kedua operand (5 dan 3). Ada beberapa arithmetic operator, yaitu :
  • + : penjumlahan
  • - : pengurangan
  • * : perkalian
  • / : pembagian
  • % : nilai sisa pembagian
2. Operator Assignment(Assignment Operator)
Assignment operator merupakan salah satu operator PHP yang digunakan untuk memberikan nilai ke dalam variabel tertentu. Contoh sederhana penggunaan Assignment Operator adalah sebagai berikut :
 $nama = "Widi Mawardi"; 
pada contoh diatas operator sama dengan ( = ) digunakan untuk mengisi variable nama dengan Widi Mawardi. Selain operator “=”, ada beberapa assignment operator yang lainnya
3. Operator Bitwise(Bitwise Operator)
Operator Bitwise dapat digunakan untuk membuat bit tertentu dari suatu integer menjadi 1/on atau 0/off. Sebuah integer sebenarnya diinterprestasikan dalam bentuk bit-bit;
Contoh Nama Hasil
$a & $b And Bit yang bernilai 1 pada $a dan $b akan diset 1
$a | $b Or Bit yang bernilai 1 pada $a atau $b akan diset 1
$a ^ $b Xor Bit yang bernilai 1 pada $a dan $b tetapi tidak pada keduanya akan diset 1
~ $a Not Bit yang bernilai 1 pada $a akan diset 0, dan sebaliknya
$a << $b Shift Left Geser bit $a sebanyak $b langkah kekiri (setiap langkah berarti “kalikan dengan dua”)
$a >> $b Shift right Geser bit $a sebanyak $b langkah kekanan (setiap langkah berarti “kalikan dengan dua”)

4. Operator Perbandingan(Comparison Operator)
Operator perbandingan berguna untuk membandingkan dua nilai atau lebih, atau bisa juga digunakan untuk membandingkan nilai antar variabel, dimana hasil perbandingan tersebut akan menghasilkan nilai true atau false. Nilai variabel atau nilai yang dibandingkan pada kondisi if atau statement condition ini disebut dengan operand.
Contoh Nama Hasil
$a > $b Lebih dari True jika $a lebih besar dari $b
$a <= $b Kurang dari atau sama dengan True jika $a lebih kecil dari $b atau $a sama dengan $b
$a < $b Kurang dari True jika $a lebih kecil dari $b
$a >= $b Lebih besar atau sama dengan True jika $a lebih besar dari $b atau $a sama dengan $b
$a == $b Sama dengan True jika $a sama dengan $b
$a != $b Tidak sama dengan True jika $a tidak sama dengan $b
5. Operator Logika(Logic Operator)
Di sini anda dapat membandingkan elemen-elemen menggunakan pembandingan logika and dan or.
Contoh Nama Hasil
$a and $b
$a && $b
And True jika $a sama dengan $b
$a or $b
$a | | $b
Or True jika  salah satu $a atau $b adalah benar
$a xor $b Exclusive or True jika  salah satu $a atau $b adalah benar dan tidak keduanya
!$a Not True jika $a tidak benar
6. Operator String (String Operator)

Dalam PHP terdapat dua operator string yang dapat digunakan, yaitu concatenation operator “.” (operator penyambung/penggabung) dan concatenation assignment operator “=”.
Operator Penyambung akan menggabungkan dua buah string yang pada operand sebelah kanan untuk diset sebagai nilai dari operand sebelah kiri. Sedangkan Assignment operator akan langsung operand disebelah kanan menjadi nilai dari operand sebelah kiri.
7. Operator Penambahan dan Pengurangan(Increment and Decrement Operator)
Pre/Post increment dan decrement adalah penambahan dan pengurangan.




=> Tipe Data PHP



PHP mengenal beberapa jenis Tipe Data yaitu : Integer, Floating Point, String, Arrays, Object. Tipe Data pada suatu variable secara otomatis akan ditentukan PHP tergantung pada operasi yang sedang berlangsung.
Tipe Data Integer
Tipe ini meliputi semua bilangan bulat dengan range -2,147,483,648 sampai +2,147,483,647 pada platform 32bit. PHP juga akan mengkonversi secara otomatis bila suatu bilangan berada diluar range tersebut ke dalam tipe data floating point. Tipe ini juga dapat dinyatakan dalam bentuk oktal (berbasis 8), desimal (berbasis 10), heksadesimal (berbasis 16). Seperti dalam contoh berikut :
$oktal = 031;
$desimal = 25;
$heksadesimal = 0×10;

Tipe Data Floating Point
Tipe ini biasa digunakan dalam bilangan pecahan namun bisa juga bilangan desimal. Tipe ini memiliki range 1.7E-308 sampai 1.7E+308. Dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal atau dalam bentuk pangkat. Seperti contoh dibawah ini :
$desimal = 0.25;
$pangkat = 15.0E-2

Tipe Data String
Tipe data string dinyatakan dengan mengapitnya menggunakan tanda petik tunggal (‘ ‘) atau tanda petik ganda (” “). Perbedaan dari penggunaan keduanya adalah dengan tanda petik tunggal kita tidak dapat menggunakan variable dan escape sequence handling bersama dalam suatu kalimat. Seperti contoh :
$var=”tanda”;
echo “1. Contoh $var ini dapat digunakan”;
echo ’2. Contoh $var ini tidak dapat digunakan’;

output ;
1. Contoh tanda ini dapat digunakan
2. Contoh $var ini tidak dapat digunakan

Tipe Data Array
Tipe ini dapat mengandung satu atau lebih data juga dapat diindeks berdasarkan numerik atau string. Ia juga mendukung multiarray dimensi dan membolehkan semua datanya berbeda tipe data. Seperti contoh :
$array[] = 1;
$array[] = “2″;
$array[] = ’3′;
$array[] = ‘X’;
$mobil[sedan] = “Timor”;
$mobil[station] = “Kijang”;
$mobil[pickup] = “Zebra”;

for ($n=0; $n < 5; $n++) {
echo “variable \$array[$n] bernilai : ‘$array[$n]‘”;
}

echo “
variabel \$mobil[sedan] bernilai : ‘$mobil[sedan]‘
variabel \$mobil[station] bernilai : ‘$mobil[station]‘
variabel \$mobil[pikcup] bernilai : ‘$mobil[pickup]‘”;

Tipe Data Object
Tipe data object dapat berupa bilangan, variable atau fungsi. Object dibuat dengan tujuan agar para programmer terbiasa dengan OOP, meski fasilitas ini masih minim. Seperti contoh :
class Mobil {
var $jenis = “Mobil Sedan”;
function ganti_mobil($jenis) {
$this->jenis = $jenis;
}
}

$mobil = new Mobil;
echo $mobil->jenis;
$mobil->ganti_mobil(“Mobil Station”);
echo “<br>”.$mobil->jenis;

hasilnya
Mobil Sedan
Mobil Station